Kepala Intelijen AS Sebut Program Pengembangan Senjata Nuklir Iran Sudah Terhenti sejak 2004

WASHINGTON, - Direktur badan intelijen Amerika Serikat, CIA, William Burns, pada Rabu (20/7) mengatakan bahwa Iran tidak pernah lagi melanjutkan program pengembangan senjata nuklirnya sejak tahun 2004 silam.

"Penilaian intelijen terbaik kami adalah bahwa Iran belum melanjutkan upaya persenjataan yang telah mereka lakukan hingga 2004 dan kemudian ditangguhkan, jadi itu sesuatu, jelas kami di CIA dan di seluruh komunitas intelijen AS tetap fokus sangat, sangat tajam," Burns mengatakan di Forum Keamanan Aspen di Colorado.

Pernyataan itu senada dengan apa yang dilontarkan oleh Direktur intelijen Israel Mayor Jenderal Tamir Hayman pada akhir tahun 2021 kemarin.

"Sejauh pengetahuan kami, arahan tersebut (program pengembangan senjata nuklir Iran) tidak berubah dan mereka tidak menuju ke arah pelarian. Mereka tidak menuju bom sekarang: Mungkin di masa depan yang jauh," kata Hayman kepada media Israel, Walla News.

"Ada jumlah [uranium] yang diperkaya dalam volume yang belum pernah kita lihat sebelumnya dan itu sangat mengganggu," tambahnya.

"Pada saat yang sama, dalam semua aspek lain dari proyek nuklir Iran, kami tidak melihat kemajuan - tidak dalam proyek senjata, di bidang keuangan, tidak di sektor lain."

Setelah pemerintahan Trump secara sepihak menarik diri dari Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) 2015 pada tahun 2018 dan menerapkan kembali sanksi ekonomi yang merusak terhadap Iran, Teheran mulai melakukan pelanggaran terhadap aturan kesepakatan tersebut, salah satunya dengan meningkatkan kadar uranium yang digunakan pada fasilitas nuklir mereka.

Iran sendiri berulang kali menegaskan bahwa pengembangan nuklirnya tidak bertujuan untuk membuat senjata atau bom atom.

 



sumber: www.jitunews.com